Selasa, 14 Oktober 2008

Liburan dan Lebaran keluargaku di Mesir


Sejak tanggal 26 September Kedutaan sudah mulai libur sampai nanti tanggal 6 Oktober (tanggal 26-27 September, memang hari libur di Kedutaan, sementara tanggal 6 Oktober adalah hari libur orang Mesir, jadi kita libur juga). Meskipun libur, tapi sudah menjadi kebiasaan, suami saya tetap diminta datang ke kantor karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan.

Saya sempat bertanya kenapa setiap kali libur ia sering tetap datang ke kantor dan ada kerjaan terus, sementara kalau pegawai di Indonesia, liburan itu ya liburan, nggak ada kerjaannya?" Beliau menjawab, "Memang begitu suasana kerja di LN (kedutaan), tidak sama dengan di Indonesia. Di Kedutaan ini banyak sekali pekerjaan sehingga sulit mencari waktu istirahat. Namun, tentu saja ini tidak berlaku di semua bidang, kebetulan saja di bidang ini seperti itu." (Saya bisa mengerti dan paham–harus dipaham-pahamkan dan harus bisa menerima kondisi karena tuntutan kerja suami memang demikian).

Hari pertama lebaran saja, yang seharusnya saya dan keluarga bisa kumpul dan santai, suami saya tetap tugas karena Dubes (Duta Besar) buka rumah untuk seluruh masyarakat Indonesia di Kairo (Open House). Dari pagi, begitu selesai salat 'Ied (Rabu, 1 Syawal 1429H), beliau langsung menuju Kedutaan, sementara saya dan anak-anak pulang ke rumah.
Sore pukul 4 saya bersama anak-anak silaturahmi ke kedutaan. Di sana, telah banyak berkumpul masyarakat Indonesia, para mahasiswa dan mahasiswi, serta para istri asal Indonesia yang kebetulan suaminya adalah orang asing (non Indonesia).

Selama 7 hari boleh dikatakan asap dapur saya tidak mengepul, dengan kata lain saya tidak makan siang maupun makan malam di rumah. Tiga hari silaturahmi di rumah-ruma
h home dan local staff, mulai pagi sampai malam. Di Kairo, memang ada kebiasaan seperti itu. Banyak yang membuat acara open house dan silaturahmi lebaran. Bergantian dari pagi sampai malam dan lazimnya selalu dihidangkan makanan dengan berbagai macam menu.

Hari Sabtu-Minggu kami keluar kota karena kebetulan suami ditugaskan ke Tanta. Kami menginap di hotel yang dekat dengan mesjid serta makam Syekh Al Badawi, ulama asal Fez, Maroko, keturunan Fathimiyyah, masih ada hubungan kekerabatan dengan Imam Ali radhiallahu'anhu. Syekh Badawi ini terkenal sebagai orang yang "Selalu menutup wajahnya" dan memiliki karamah cukup tinggi.

Dalam sebuah cerita disebutkan bahwa suatu kali seorang temannya bermimpi ketemu Syekh Badawi ini, kemudian dalam mimpi itu Syeikh Badawi berpesan agar sang teman menghemat bahan makanan pokoknya, namun ia harus tetap berinfaq kepada para fakir miskin karena tahun depan akan datang masa paceklik. Setelah setahun, kejadian dalam mimpi itu benar-benar menjadi kenyataan.

Sementara itu, julukan sebagai “yang selalu menutup wajahnya” diberikan karena beliau memiliki pandangan matanya sangat tajam, beliau mampu memandang sinar matahari langsung dan apabila seseorang memandang beliau, maka orang tersebut akan merasakan pancaran sinar
matanya yang tajam. Menurut buku sejarah yang saya baca, sampai usia sekitar 80 tahun (wafatnya) beliau belum pernah menikah.

Dulu, setiap tahun diadakan acara maulid Sang Syekh di mesjid Al Badawi namun karena alasan untuk menjaga kemurnian aqidah hal itu tidak diadakan lagi. Mesjid ini cukup indah dan luas. Saat kita masuk ke dalamnya ada perasaan kita sedang memasuki Masjid al-Haram di Mekkah karena ramainya pengunjung, sementara hamam (kamar mandi) untuk berwudhu perempuan dan laki-laki bercampur (hanya untuk wudhu, bukan toilet). Selama dua hari kunjungan, kami salat Subuh, Zuhur, dan Magrib di sana. Sementara untuk salat Asar kami cari mesjid lain, di Mesir memang terdapat banyak mesjid yang letaknya berdekatan, besar-besar dan megah bangunannya.
Namun, saya malas berwudhu di sebahagian mesjid yang ada Mesir karena biasanya toiletnya kotor. Saya enggak kuat baunya. Saya pikir mendingan tidak buang air, mendingan nahan, ketimbang harus buang air di tempat yang kotor. Satu-satunya kekurangan dari mesjid yang megah ini adalah kebersihannya. Saya juga melihat penjagaan yang ada di situ sangat minim, padahal mesjid tersebut sangat megah dan sangat indah.

Minggu siang kami pulang setelah sekali lagi berziarah ke makam dan mesjid Al-Badawi. Dari sini kami langsung menuju Kairo dan makan siang di McDonald. Malamnya, saya baru mulai memasak lagi setelah seminggu enggak ada acara masak-memasak. Eh, pas selesai masak ada mahasiswa yang telepon bilang kalau mau datang ke rumah. Kebetulanlah saya pikir. Coba kalau belum masak, kan enggak enak. Masa ada orang berkunjung ke rumah enggak disuguh apa-apa, cuma kue doang. Entah kenapa juga malam itu saya ingin masak. Saya bilang sama suami pingin masak sambal goreng cabe hijau. Saya goreng udang dan makan dengan sambal goreng cabai hijau. Hmm.....benar-benar nikmat.

Mahasiswa-mahasiswa itu datang pas kami baru selesai makan malam. Jadi setelah mereka telepon dan menuju rumah, saya cepat-cepat masak nasi lagi dan menambahkan lagi lauk gulai tekwan dan mie instan, masak goreng pisang. Yah... benar-benar jamuan yang sangat sederhana dan apa adanya. Habis gimana lagi. Kami baru pulang dari luar kota sementara mereka ngasih tahunya juga hanya beberapa menit setelah saya sampai di rumah. Otomatis, saya nggak sempat masak dengan menu yang macam-macam.

Tampaknya, para mahasiswa itu sengaja bersilaturahmi ketika mengetahui jika kami baru pulang. Betul, agar tak merepotkan tuan rumah. Namun, hati saya tetap yang tidak enak. Siapa tahu mereka belum sempat makan di rumah. Selama ini, mereka sangat baik. Sudah seperti saudara sendiri. Rasa kekeluargaan di rantau orang, di luar negeri, itu jauh lebih tinggi ketimbang saat kita berada di Indonesia. Nggak pandang ras/suku, dari mana saja, beragam suku, namun bisa dikatakan rasa persaudaraan kami sangat tinggi. Bahkan, saya justru lebih dekat dengan orang-orang yang berbeda suku. Itulah yang bikin saya betah hidup di Mesir.

Suasana keislaman, mesjid yang bertebaran di mana-mana, aman, ditambah persaudaraan sesama bangsa Indonesia. Sungguh luar biasa nikmatnya. Bukannya tidak ada perselisihan, tetap ada, namun tak sampai menimbulkan dendam di hati, tak ada iri dan caci maki, kami saling menolong, bercanda, benar-benar bersaudara.

Hari Senin ini kami diundang makan empek-empek atau tekwan di rumah salah seorang teman saya–beliau ini juga pergi bersama kami ke Tanta. Saya sempat tanya ke teman tersebut, “kapan kakak bisa siapin makanannya?” Beliau jawab: "Gampang Ima, tinggal pesan sama mahasiswa saja." Yah begitulah...rata-rata ibu-ibu di sini. Kalau ngundang mahasiswa ataupun teman-teman, cukup pesan makanan saja. Namun ada juga ibu-ibu yang rajin masak tiap hari, biasanya mereka adalah ibu-ibu home staff yang punya pembantu, jadi ada yang membantu mereka memasak. Hanya saya yang masih belum bisa pesan makanan kalau mengundang orang ke rumah.

Kalau mengundang orang dan makannya di mesjid baru bisa pesan, tapi kalau di rumah saya lebih suka masak sendiri. Hanya saja, kalau umur dah tua begini tenaga banyak berkurang, tidak seperti ketika masih muda dulu, tenaga masih kuat, bisa ngundang banyak orang, sampai puluhan, bahkan ratusan. Sekarang saya hanya bisa ngundang 30 orang. Itu dah maksimal, selebih itu saya benar-benar nggak kuat, tenaga terasa sekali lemahnya.

Hari Selasa besok kedutaan mulai masuk seperti sedia kala. Dan Ibu-ibu pengajian pun akan mulai lagi dengan kegiatan rutinnya. Sementara saya sendiri, insya Allah kalau tak ada halangan, akan bersiap pulang ke Indonesia. Saya ingin mengajak anak saya yang di pesantren di Indonesia agar mau sekolah di Kairo lagi.

Wassalamu'alaikum.

Ini sekedar bacaan ringan saja. Mohon Maaf lahir dan Bathin
Rahima, Kairo 6 Oktober/6 Syawal (2008M/1429H)


Read more...

Minggu, 31 Agustus 2008

PUDING NASI (RIZ BI HALEEB)

1 L susu
¾ cangkir nasi
1 ¼ cangkir gula
½ sdt air mawar
½ sdt sari jeruk

Cuci nasi beberapa kali. Masukkan air dan nasi ke dalam susu yang tengah direbus. Rebus sekitar 1 ½ jam dengan api sedang. Aduk dan naikkan suhu kompor. Ketika puding sudah mengental, tambahkan gula, air mawar, dan sari jeruk. Terus direbus sampai gelembung-gelembung muncul. Pindahkan ke piring-piring kecil. Hias dengan buah almond, kenari, atau cemara.

(dari Food from Arab World oleh Marie Kayam khayat dan Margareth Clark Keatinge, Khayat’s Beirut)

Read more...

SUP BAKSO (SHOURABAT EL QEEMA)

2 ½ mangkuk daging khas giling
2 Kg daging dipotong kotak-kotak
Tulang
½ mangkuk kaldu
1 ½ sdt garam
¼ sdt merica

¼ sdt kayu manis
¼ mangkuk daun sup
½ mangkuk jus tomat atau
1 sdm pasta tomat dan setengah cangkir air
5 cangkir air dingin


Giling daging sampai halus. Campurkan dengan garam dan merica. Bentuk bulat-bulat seperti menjadi bakso dan rebus. Rebus tulang dan daging di panci bertekanan. Tiriskan. Masak sekitar 20 menit. Masukkan bakso, nasi dan jus tomat. Masak selama 10 menit. Pindahkan tulang. Masukkan daun sup dan kayu manis sebelum disajikan. Hidangan ini untuk porsi 10 orang.

Resep ini merupakan resep tradisional. Daging, garam, dan merica dimasukkan ke lesung batu dengan alu dari kayu yang disebut jorn dan madaqqa. Ditumbuk sampai halus seperti bubur. Bentuk menjadi bola-bola kecil lalu direbus dalam kaldu. Tulang juga direbus dengan kaldu. Masukkan jus tomat dan penyedap. Rebus sampai benar-benar menjadi bakso. Tambahkan setengah cangkir beras dan tanak sampai matang. Masukkan daun sup dan rebus selama 3 menit. Tambahkan garam untuk menambah rasa.


(dari Food from Arab World oleh Marie Kayam khayat dan Margareth Clark Keatinge, Khayat’s Beirut)


Read more...

TERONG ISI BAWANG PUTIH (IMAM BAYILDI)

20 biji terong
1 cangkir minyak zaitun
1 ½ sdt garam
½ sdt merica
½ sdt gula

¼ sdt kayu manis
1 sdm pasta delima asam atau 1 cangkir jus delima segar
1 sdt pasta tomat
1 cangkir air



Cuci seluruh terong dan potong sekitar 2,5 cm. Jangan keluarkan isinya. Kupas sebagian potongan yang memanjang. Lubangi masing-masing terung sebanyak tiga buah lubang dan masukkan bawang putih ke dalamnya. Goreng dengan minyak panas sampai lembek dan kecoklatan. Masukkan ke panci bertekanan. Tambahkan air, jus delima, garam, merica, dan kayu manis. Masak selama 12 menit. Buka panci. Masukkan penyedap rasa dan didihkan sampai bumbu meresap. Hidangkan dingin untuk pada saat makan malam.

(dari Food from Arab World oleh Marie Kayam khayat dan Margareth Clark Keatinge, Khayat’s Beirut)


Read more...

Sabtu, 30 Agustus 2008

Studi Arab Lewat Internet

Sebagai salah satu dampak dari perkembangan teknologi komputer, proses digitalisasi pun kian menjamur. Perkembangan ini mengakibatkan terjadinya evolusi cara penyajian data dan informasi. Pada masa sekarang, informasi, dan sumber-sumber penting lainnya dapat diperoleh dengan lebih cepat, hemat, dan efisien. Berikut ini akan dipetakan beberapa tahapan evolusi cara penyajian data:

1. Sistem tradisional ke sistem digital off-line.
Yang dimaksud dengan sistem digital off-line adalah cara penyajian data melalui sistem digital yang tidak dikoneksikan (di-upload) dengan internet. Sistem ini memiliki beberapa keuntungan di antaranya:

a. Ringkas
Secara fisik, informasi yang disajikan dalam bentuk tradisional lebih tebal dan berat jika dibandingkan dengan penyajian secara digital sehingga merepotkan jika dibawa. Dengan sistem digital, kita cukup membawa sebuah CD, flashdisk, atau media penyimpanan lainnya.

b. Kapasitas lebih banyak
Kelebihan sistem digital yang paling menonjol adalah kapasitas data yang disajikan. Sebagai contoh: sebuah CD yang kapasitasnya 700 MB dapat memuat buku dengan ketebalan lebih dari 4 ribu halaman.

c. Praktis
Sebuah data yang ditampilkan secara digital akan lebih mudah diedit dan ditransfer jika dibandingkan dengan sistem tampilan data konvensional.

2. Sistem digital off-line ke sistem digital secara on-line
Seperti yang telah dijelaskan di atas, kelebihan informasi digital adalah kapasitas data yang besar dan kemudahan untuk ditransfer ke media elektronik lain. Kelebihan ini dimanfaatkan secara optimal oleh teknologi internet dengan cara ditampilkan pada sebuah website (disebut dengan meng-upload.) Di masa sekarang telah sangat banyak situs yang menyediakan berbagai macam artikel, buku, jurnal, serta sumber-sumber informasi lainnya.

Dalam sistem on-line kita tinggal mengunduh (download/al-tahmîl) untuk bisa mendapatkan sumber-sumber data yang kita inginkan. Dengan cara ini kita bisa mendapatkan informasi, data-data, dan rujukan dengan lebih cepat, ringkas, dan murah.

B. INTERNET SEBAGAI SUMBER REFERENSI

1. Sejarah Internet

Interconnection Networking atau sering disingkat dengan Internet, dapat diartikan sebagai a global network of computer network yaitu sebuah jaringan komputer dari seluruh penjuru dunia yang terhubungkan satu dengan yang lain. Internet pertama kali dikembangkan pada tahun 1969 oleh ARPA (Advanced Research Project Agency) dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan membangun sebuah jaringan yang disebut dengan ARPAnet (jumlah awal 4 buah).

Pada tahun 1980 ARPAnet terpecah menjadi dua, yaitu Arpanet dan Milnet (Military Network). Kedua jaringan ini masih mempunyai hubungan sehingga komunikasi antar jaringan masih tetap dapat dilakukan. Seluruh jaringan ini masih menggunakan NCP (Network Control Protokol).

Pada tahun 1983 NCP digantikan dengan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) sehingga berbagai jenis komputer bisa saling berkomunikasi dengan baik. Popularitas internet mengalami peningkatan pesat mulai tahun 1991 sejak lahirnya teknologi World Wide Web (WWW) yang dibuat oleh Tim Berners-Lee dari CERN (Conseil Europeen pour la Recherche Nucleaire), sebuah pusat riset untuk partikel-partikel berenergi tinggi di Geneva, Swis.

Pada awal perkembangannya, internet hanya memberikan layanan pengiriman electronic mail. Dengan mulai populernya WWW (World Wide Web), banyak orang mulai memanfaatkan berbagai fasilitas web browser seperti Netscape, Internet Explorer, dan sebagainya.

3. Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Referensi

Perpustakaan merupakan sumber literatur utama bagi seorang peneliti untuk mengikuti perkembangan bidang yang ditekuninya. Umumnya, dalam sebuah perpustakaan tersimpan berbagai macam jurnal ilmiah, laporan penelitian, prosiding seminar, yang tersedia dalam bentuk buku. Namun, hal yang paling sulit dalam memanfaatkan fasilitas perpustakaan adalah cara memilih informasi yang diperlukan di antara ribuan atau jutaan halaman yang tersedia, padahal waktu yang ada sangat terbatas. Masalah ini dapat dipecahkan apabila jurnal, laporan, buku dan informasi lain yang dicari tersebut berada dalam format elektronik (misalnya format PDF, Word, postscript dsb.), sehingga dapat diakses on-line melalui internet seperti dalam situs buku-buku on-line Nashiri (http://www.nashiri.net). Dengan adanya sumber on-line, seorang peneliti bisa lebih mudah mencari literatur dan informasi terbaru dalam bidang yang ditekuninya.

Steve Lawrence dalam jurnal Nature, Vol.411, No.6837, pp.5221, 200 (http://citeseer.ist.psu.edu/online-nature01/) mengemukakan bahwa frekuensi rujukan terhadap artikel yang dimuat secara on-line lebih banyak daripada artikel yang dimuat secara off-line. Sehingga ia berkesimpulan bahwa peningkatan kemampuan akses terhadap suatu kertas kerja ilmiah meningkatkan kesempatan bagi peneliti lain untuk menemukan informasi yang diperlukan. Tentu saja, ini akan memberi dampak nyata pada perkembangan suatu disiplin ilmu. Ada beberapa manfaat peng-on-line-an informasi di internet, antara lain:

1. Media internet sebagai media yang mampu menerobos ruang dan waktu, memberikan peluang lebih besar bagi para peneliti untuk dapat mengakses artikel atau tulisan-tulisan ilmiah yang dimuat secara on-line,
2. Dengan menyebarnya informasi secara cepat, memberikan peluang lebih banyak bagi orang lain untuk membacanya, sehingga memungkinkan adanya umpan balik yang positif bagi pemilik awal informasi tersebut secara cepat,
3. Memungkinkan munculnya jaringan-jaringan maya dari komunitas-komunitas bidang tertentu untuk melakukan diskusi-diskusi.
4. Peng-on-line-an informasi tanpa disadari akan mempercepat berkembangnya ilmu pengetahuan.

Ada beberapa layanan yang dapat kita peroleh di internet, di antaranya adalah:

1. E-Library (Elektronic Library)
E-Library atau perpustakaan elektronik adalah sistem yang memungkinkan seseorang mengetahui berbagai jenis koleksi buku, jurnal, makalah, dan sumber referensi lain seperti kamus dan ensiklopedia melalui internet. Sebuah e-Library yang profesional, secara rutin akan selalu mengadakan proses update terhadap koleksi yang dimilikinya Dengan e-Library, pengakses internet bisa memperoleh soft-copy, sehingga untuk melakukan pengutipan cukup meng- copy-paste tanpa harus mengetik ulang. Beberapa e-Library biasanya juga menyediakan fasilitas search-engine sehingga para pengunjungnya bisa lebih mudah dan cepat dalam melakukan penelusuran informasi.

2. E-Book (Elektronic Book)
E-Book atau buku digital merupakan bentuk mutakhir dari perkembangan sistem publikasi buku. Secara umum, bentuk baru ini tidak memiliki terlalu banyak perbedaan dengan buku konvensional pada umumnya. Perbedaannya terletak pada media yang digunakan. Sebuah buku menggunakan perantaraan kertas sebagai medianya sementara e-book menggunakan komputer.

Ada dua jenis e-book. Pertama off-line yaitu e-book yang tidak terkoneksi dengan internet. Kedua on-line yaitu e-book yang terkoneksi dalam jaringan internet. E-book off-line hanya dapat diakses secara terbatas sementara yang on-line bisa diakses secara luas sepanjang ada jaringan internet.

Saat ini, telah banyak situs yang menyediakan layanan ini. Di antara yang paling terkenal dan mungkin terlengkap adalah milik situs www.projectgutenberg.org. Layanan seperti ini juga bisa dapatkan di perpustakaan on-line di situs-situs perguruan tinggi, baik luar maupun dalam negeri. E-book bisa kita dapatkan secara cuma-cuma ataupun membayar (sesuai dengan regulasi dari pihak pengelola situs).

3. E-News (Electronic News)
E-news adalah sistem penyajian berita dengan media digital. Layanan seperti ini biasanya diberikan oleh situs-situs kantor berita seperti www.kompascybermedia.com, www.time.com, atau pun www.alahram.org.eg. Dalam situs-situs tersebut kita bisa mendapatkan berbagai macam berita seperti layaknya berita-berita yang disajikan dalam edisi cetaknya. Biasanya e-News disajikan secara gratis bagi para pembacanya.

4. E-Dictionary (Electronic Dictionary)
E-dictionary adalah sistem penyajian kamus secara digital. Untuk e-dictionary on-line kita bisa mengakses melalui berbagai macam situs seperti www.toggletext.com, www.altavista.com, serta situs-situs lain. Sayangnya, masih jarang situs yang menyediakan terjemahan langsung dalam bahasa Indonesia (paling banyak menggunakan bahasa Melayu) itu pun masih terbatas pada kata-kata dari bahasa tertentu (Inggris, Jerman, Prancis, dan Spanyol). Jarang sekali situs yang menyediakan e-dictionary langsung dari bahasa Arab ke Indonesia maupun sebaliknya. Oleh karena itu, the Muallaqat Forum of Jogjakarta sedang berupaya menyempurnakan sistem sehingga pada saatnya nanti kamus digital Arab-Indonesia/Indonesia-Arab Muallaqat dapat di-upload dalam jaringan internet dan bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

5. Mailing list (Milis)
Mailing list atau lebih populer dengan sebutan milis adalah sebuah forum diskusi melalui e-mail. Sebenarnya sistem ini bisa dikembangkan untuk pengadaan seminar on-line, hanya saja untuk melaksanakannya seluruh anggota dari komunitas yang tergabung dalam suatu milis harus on-line sehingga bisa terjadi interaksi langsung. Di Indonesia, milis yang cukup aktif mendiskusikan tentang dunia Arab adalah milis milik ISMES (Indonesian Society for Middle East Studies) atau milis milik para mahasiswa Mesir asal Indonesia. Sedangkan milis diskusi kajian Arab yang dikelola oleh masyarakat sastra Arab di Indonesia masih sangat minim (kalau tidak boleh dikatakan tidak ada).

6. Blog
Blog adalah sebuah layanan dari para provider internet yang memungkinkan kita untuk membuat situs internet sederhana. Umumnya layanan ini digunakan secara cuma-cuma. Beberapa provider penyedia layanan pembuatan blog adalah friendster.com, blogspot.com, worldpress.com. Di Indonesia, telah banyak komunitas kajian Arab yang memiliki layanan ini di antaranya adalah jurusan Sastra Asia Barat UGM atau muallaqat forum.

3. Cara Menelusuri Informasi di Internet
Ada beberapa cara untuk menelusuri informasi lewat internet. Pertama, penelusuran dengan bantuan Directory. Directory berisi daftar tempat di internet yang disusun berdasarkan topik, dan biasanya dipakai untuk mencari informasi yang sifatnya masih umum. Sistem penelusuran informasi melalui directory dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
- Masuk ke salah satu directory, misal: directory Google (http://www.google.co.id/),
- Pilih tombol page down atau scroll mouse ke bawah sehingga bagian bawah halaman web dapat terlihat,
- Pilih topik sesuai dengan kebutuhan,
- Setelah muncul sub-topik, lihatlah isinya dan begitu seterusnya sampai didapatkan informasi yang diperlukan.

Kedua, penelusuran dengan bantuan Search Engine. Search Engine (mesin pencari) adalah alat yang digunakan untuk mencari informasi yang lebih spesifik. Ada banyak sekali situs yang menyediakan fasilitas Search Engine ini. Adapun yang sangat populer adalah http://google.co.id/ dan http://yahoo.com/. Tersedianya informasi di internet dan semakin canggihnya alat pencari membuat peneliti menjadi lebih cepat dalam mencari informasi yang diperlukannya.

Adapun cara menelusuri informasi dengan menggunakan fasilitas Search Engine adalah sebagai berikut:
- masuklah ke salah satu situs yang menyediakan fasilitas Search Engine, semisal: http://google.co.id/,
- Ketik kata kunci yang dicari,
- Klik lah tombol search, setelah penelusuran selesai akan muncul topik yang sesuai dengan informasi yang dicari,
- Tekanlah tombol pagedown atau putarlah scrool yang ada di mouse untuk melihat bagian bahwa halaman web,
- Klik informasi yang dibutuhkan,
- Jika ingin membuka informasi tersebut pada halaman baru, klik kanan mouse kemudian pilihlah Open in New Window.

Berikut ini adalah beberapa alamat Direktory dan Search Engine yang cukup memadai untuk digunakan dalam internet berbasis Arab, yaitu:

ALAMAT
http://www.adleel.org/ الدليل العربي

http://www.altavista.com/ التافستا

http://www.arabo.com/ عربو
http://www.arabsgate.com/ بوابة العرب

http://www.arabvista.com/ بوابة العرب (عرب فيستا)

http://www.athagafy.com/ موقع الثقافي

http://www.ayna.com/ موقع اين

http://www.excite.com/ اكسايت

http://www.google.com/ جوجل

http://www.hahooa.com/ موقع هاهو

http://www.naseej.com/ نسيج

http://www.nesnas.com/ نسنـاس

http://www.noralarab.com/ موقع نور العرب

http://www.bahth.com/ دليل المواقع العربية

http://www.saudivista.com/ سعودي فيستا

http://www.yahoo.com/ ياهو


B. KENDALA YANG DIHADAPI

Meski sistem informasi on-line yang ada di internet memberi banyak manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian, namun masih ada beberapa kendala yang bisa kita temui. Berbagai kendala tersebut di antaranya:

1. Ancaman Virus
Ini adalah masalah yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari para user. Internet adalah sebuah sistem yang menghubungkan seluruh komputer di seluruh dunia. Tentunya, tidak semua pengguna internet memiliki itikad baik. Ada beberapa orang yang dengan sengaja melakukan tindakan yang dapat merugikan pengguna lain. Tidak sedikit para pengguna internet dengan sengaja menyebarkan virus ke pengguna lain. Ini tentu dapat mengancam data-data yang ada di hard disk karena sebagian besar virus didesain untuk menyerang file-file bertipe .doc (tipe ini biasanya digunakan oleh data ketikan). Seandainya itu terjadi dan tidak diantisipasi dengan mem-back-up data, maka data tersebut akan hilang begitu saja. Saat ini telah tersedia berbagai macam anti virus gratis yang bisa di-download di situs-situs berikut ini:
Biasanya, masa berlaku anti virus tersebut terbatas hanya beberapa hari (minimal satu bulan) setelah masa berlaku habis, Anda bisa mendapatkan update-nya di situs tempat Anda men-download anti virus tersebut (petunjuk untuk update anti virus bisa Anda dapatkan di situs tersebut).

2. Pencurian Data (Cracking) Hingga Money Fraud
Selain penyusupan virus, masalah lain yang sangat serius adalah penyusupan user lain ke komputer Anda. Kebanyakan dari para penyusup ini adalah para maniak internet yang tidak memiliki motivasi lain, selain mempraktekkan pengetahuan mereka. Para penyusup jenis ini biasanya tidak berbahaya karena mereka hanya menjadikan komputer Anda sebagai semacam laboratorium untuk menguji keterampilan mereka (setelah berhasil membobol sistem Anda, biasanya mereka akan memberi penjelasan tentang kelemahan-kelemahan sistem Anda.) Jenis yang berbahaya adalah mereka yang menyusup ke dalam sistem komputer Anda dan mengacak-acak atau mencuri data-data penting Anda. Biasanya, para penyusup ini akan mencuri data-data finansial Anda dan menggunakannya untuk tujuan-tujuan yang tidak bisa dibenarkan secara hukum (kejahatan seperti ini biasanya disebut money fraud atau carding. Di Indonesia, perlindungan hukum dari kejahatan ini masih sangat lemah.)

Jika Anda harus melakukan transaksi on-line untuk membeli makalah, jurnal, buku, atau sumber yang lain, Anda harus berhati-hati. Tanyakan terlebih dahulu pada pengelola situs apakah situs mereka memiliki proteksi khusus pada keamanan data-data finansial Anda. (Akan lebih baik jika Anda melakukan transaksi di situs-situs yang proteksinya guarantee seperti situs-situs jaringan e-bay atau jaringan amazon.com.)

3. Hak cipta
Hak cipta merupakan isu sensitif dalam pergaulan global dewasa ini. Proses pencarian dan penggandaan (peng-copy¬-an) informasi yang semakin mudah ternyata juga berpotensi pada tindak pelanggaran hak cipta. Dalam men-download, sebaiknya Anda memilih situs-situs yang mengizinkan data-datanya di-download. Jangan men-download data-data yang tidak diizinkan karena Anda bisa dijerat dengan pasal pelanggaran hak cipta. Selain itu, jangan lupa menuliskan nama penulis dan sumbernya dalam kutipan yang didapatkan dari hasil pencarian di internet.

4. Selain persoalan-persoalan tersebut di atas, persoalan lain yang dihadapi dalam penggunaan rujukan dari internet adalah belum memasyarakatnya standarisasi penulisan daftar pustaka rujukan dari internet. Kendala ini sering kali membuat seseorang merasa ragu untuk menggunakan sumber-sumber rujukan dari internet hingga akhirnya urung menggunakan. Padahal, internet merupakan piranti penting yang paling praktis dan efisien yang bisa digunakan untuk memantau perkembangan tema, isu, dan wacana ilmu pengetahuan, terutama kajian Arab yang sumber-sumber referensi primernya masih sangat memprihatinkan.

Bibliografi yang bersumber dari internet biasanya ditulis hampir sama seperti sumber referensi konvensional hanya saja dalam sumber dicantumkan alamat url tempat data diambil sehingga susunnya menjadi seperti ini: nama belakang pengarang, nama depan pengarang. Judul tulisan. Alamat url, tanggal kunjungan. Contoh:
Al-Shûfî, Yahya. Adab al-Internet (al-Hilm wa al-wâqi’)?. http://www.soufieco.chezalice.fr/Almouhytte/Article3-2.htm. dikunjungi 27 Desember 2005.
Jika Anda lupa mencatat url-nya, maka Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini untuk bisa memperoleh kembali url-nya:
a. Bukalah file tersebut dari microsoft internet-explorer sebaiknya versi 5.5 atau yang terbaru.
b. Kemudian klik "view", klik "source", maka akan terbuka file dalam bentuk Notepad. Carilah source dalam teks asli dan kutiplah alamat url, contoh: saved from url=(0023)http://arabicpoems.com/, maka sumber (url) nya adalah: http://www.ditext.com/bonjour/bonjour2.html. atau:
c. Klik kanan pada internet explorer yang Anda buka. Klik view source dan tunggu hingga muncul notepad yang berisi data-data tentang dokumen tersebut. Selanjutnya sama dengan langkah-langkah pada petunjuk (b) di atas.

Beberapa kaidah penulisan daftar pustaka dari internet yang diakui secara internasional, dapat dilihat pada situs-situs berikut:
1. A brief intro to copyright, http://www.templetons.com/brad/copyright.html
2. Linking Rights, http://www.templetons.com/brad/linkright.html
3. 10 Big Myths about copyright explained, http://www.templetons.com/ brad/copymyths.html
4. Copyright on the WWW: Linking and Liability, http://www.richmond.edu/ ~jolt/v4i2/cavazos.html
5. Policy on linking to other sites, http://www.dickalba.demon.co.uk/ design/lpolicy.htm


Read more...

Kegiatan Riset dan Penelitian Tahun 2007

Riset dan penelitian merupakan program rutin dalam agenda kegiatan Muallaqat Forum Jogjakarta. Pada tahun 2007, kami mengagendakan dua model penelitian dan riset. Pertama, riset dan penelitian yang berorientasi pada pengembangan wacana kajian Arab. Kedua, riset dan penelitian yang berorientasi evaluatif.

Penelitian dan riset yang berorientasi pada pengembangan wacana kajian Arab meliputi penelitian sejarah sastra Arab (dari Jahili sampai kontemporer), penelitian pertumbuhan sastra nasional negara-negara Arab, penelitian studi tokoh sastrawan Arab modern untuk mengembangkan buku leksikon sastrawan Arab modern (terbit Februari 2007), penelitian leksikologi/leksikografi Arab untuk pengembangan kamus bahasa Arab ‘Amiyah Mesir (terbit November 2004), pengembangan kamus digital Indonesia-Arab “Al-Mu’allaqat” (terbit 2005), serta penelitian untuk penyusunan ensiklopedi mini negara-negara Arab modern.

Sedangkan kegiatan riset yang berorientasi evaluatif meliputi berbagai macam kegiatan penelitian, riset, dan pengembangan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan pengkajian Arab di Indonesia. Pada tahun 2007, kami mengagendakan dua kegiatan riset evaluatif. Pertama, riset pemanfaatan internet dalam proses pengajaran dan penelitian, khususnya bahasa, sastra, dan budaya Arab. Bentuk dari kegiatan ini di antaranya adalah pelatihan pemanfaatan internet sebagai sarana penunjang proses pengajaran dan penelitian bahasa dan sastra Arab.

Kedua, riset mengenai kondisi kajian Arab di universitas-universitas pengelola program kajian Arab di Indonesia. Untuk riset di Jogjakarta telah kami laksanakan pada bulan April 2007 ini, dengan rincian kegiatan sebagai berikut.

A. Tujuan Umum Penelitian:

a. Internal
Menjadi landasan bagi penyusunan agenda kerja Muallaqat Forum.
b. Eksternal
Menjadi salah satu acuan evaluasi yang bisa digunakan oleh lembaga-lembaga pengelola kajian Arab.

B. Waktu Pelaksanaan

Sesuai rencana dalam jadwal, riset ini dilaksanakan pada bulan April hingga Agustus 2007. Namun, karena ada berbagai kendala hingga saat ini kami hanya bisa menyelesaikan separuh dari agenda kerja yang telah direncanakan.

C. Pelaksana

Riset ini merupakan prakarsa mandiri dari Muallaqat Forum Jogjakarta. Agenda kerja, anggaran, dan pelaksanaan dilakukan sepenuhnya oleh Tim Riset Muallaqat Forum 2007.

Penanggung Jawab:
1. Drs. Bachrum Bunyamin, M.A (Direktur Muallaqat Forum)
2. Yusroh Wahab, SS. Mag (Wakil Direktur Muallaqat Forum)

Ketua pelaksana : Siti Jamilah, S.S
Sekretaris : Atho’illah Achmad
Anggota : Irfan Zakki Ibrahim

D. Sasaran

1. Mahasiswa program sastra Arab di universitas penyelenggara kajian Arab di Jogjakarta.
2. Dosen dan pengelola program sastra Arab di universitas penyelenggara kajian Arab di Jogjakarta.
3. Fasilitas pendukung seperti perpustakaan, laboratorium bahasa, dan jaringan internet yang ada di universitas penyelenggara kajian Arab di Jogjakarta.
4. Skripsi atau karya ilmiah mahasiswa di universitas penyelenggara kajian Arab di Jogjakarta mulai dari tahun 2002 hingga 2007.
5. Jurnal Universitas penyelenggara kajian Arab di Jogjakarta.

E. Metode

1. Kuesioner
Kuesioner kami sebarkan secara acak pada para dosen, mahasiswa, serta alumni program kajian Arab di universitas-universitas penyelenggara kajian Arab di Jogjakarta. Jumlah keseluruhan kuesioner adalah :
- Dosen 30 kuesioner dengan komposisi 10 UIN, 10 UGM, dan 10 UAD.
- Mahasiswa 105 kuesioner dengan komposisi 35 UIN, 35 UGM, dan 35 UAD.
- Alumni 15 kuesioner dengan komposisi 5 UIN, 5 UGM, dan 5 UAD.

Kuesioner ini disusun dengan menggunakan tema berikut ini:
a. Input
Pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan antara lain latar belakang pendidikan (pendidikan terakhir), motivasi yang mendorong untuk mengambil kajian Arab, bidang-bidang kajian yang diminati (sastra, bahasa, dan terjemah), serta sejauh mana pengetahuan mereka tentang kajian Arab sebelum masuk di universitas.
b. Kondisi Belajar Mengajar
Pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan antara lain kesan mahasiswa atas pengajaran yang mereka terima selama ini, sistem penyampaian materi dalam perkuliahan, silabus, bacaan wajib, metode penilaian, tingkat kehadiran mahasiswa atau dosen, penguasaan materi pengajar, serta mata kuliah yang perlu ditambah porsinya.
c. Kondisi Fasilitas Pendukung
Pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan antara lain ketersediaan buku referensi, jurnal bahasa Arab, media cetak, perpustakaan, internet, intensitas dan keaktifan mahasiswa dalam menggunakan fasilitas pendukung, dan update informasi mengenai isu, wacana, dan perkembangan kajian Arab.
d. Proyeksi Masa Depan
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan antara lain aktivitas setelah lulus dan bentuk kajian Arab yang ideal.

2. Pendataan Skripsi
Pendataan skripsi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan wacana, informasi, dan isu-isu mengenai kajian Arab. Selain itu pendataan skripsi juga bertujuan untuk mengetahui kecenderungan pemilihan kajian (sastra, bahasa, dan terjemah). Dalam hal ini kami melihat pada perkembangan tema, referensi, objek formal, serta objek material yang digunakan untuk penyusunan skripsi. Skripsi yang kami jadikan sampel adalah skripsi tahun 2002-2007 dengan jumlah masing-masing sebanyak 20 buah.

3. Wawancara
Wawancara adalah salah satu upaya untuk melakukan cross check terhadap data yang kami peroleh dari kuesioner. Wawancara kami lakukan dengan para ketua jurusan penyelenggara program kajian Arab dengan topik-topik berikut ini:
a. Visi, misi, tujuan, dan strategi
b. Kondisi SDM pengajar
c. Kurikulum
d. Fasilitas penunjang
e. Sistem evaluasi

4. Survei Jurnal
Jurnal merupakan salah satu media yang memiliki peran strategis dalam pengembangan suatu bidang keilmuan. Oleh karena itu, dalam riset ini kami juga melakukan survei terhadap jurnal-jurnal yang diterbitkan oleh universitas pengelola program kajian Arab di Yogyakarta. Survei ini meliputi intensitas terbit, perkembangan tema, dan distribusi penulis.

F. Hasil
Secara umum, tingkat keberhasilan riset ini kurang memuaskan. Selama masa kerja riset, ada beberapa kendala yang menyebabkan kami kesulitan dalam menyelesaikan target kerja yang telah kami agendakan. Beberapa hal tersebut di antaranya adalah atensi dari para responden, basis data yang sulit diakses (baik karena manajemen pengelolaan data yang kurang tertata maupun karena hal non teknis lainnya), serta hal-hal non teknis lainnya.


G. Penutup
Muallaqat Forum Jogjakarta mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu pelaksanaan riset ini. Pada masa yang akan datang kami berharap akan terjalin kerja sama yang lebih baik antara Muallaqat Forum dan berbagai pihak yang memiliki ketertarikan dan kepentingan dengan kajian Arab sehingga kajian Arab di Indonesia bisa lebih maju.

Berikut ini adalah hasil riset Muallaqat tahun 2007 mengenai kondisi kajian Arab di Jogjakarta. Karena keterbatasan ruang, pada kesempatan ini kami hanya bisa menampilkan secara ringkas hasil riset telah kami laksanakan.
a. Input

(1). Latar belakang pendidikan
SLTA : 23 orang
MA : 13 orang
SLTA + Pesantren : 9 orang
MA + Pesantren : 16 orang

(2). Motivasi
Kemauan sendiri : 39 orang
Dorongan Orang tua : 6 orang
Coba-coba : 9 orang
Lainnya : 5 orang

(3). Kecenderungan minat kajian
Bahasa : 14 orang
Sastra : 13 orang
Budaya : 2 orang
Terjemah : 9 orang
Lainnya (keislaman, sejarah, dan politik) : 3 orang
Tidak diisi : 20 orang

b. Kondisi Belajar Mengajar
(1). Sistem pengajaran
Satu arah : 18 orang
Dua arah : 38 orang
Lainnya : 3 orang
Tidak diisi : 2 orang

(2). Pemaparan silabus oleh dosen
Ya : 48 orang
Tidak : 10 orang
Tidak diisi : 3 orang

(3). Penguasaan materi dosen
Sangat menguasai : 18 orang
Cukup menguasai : 38 orang
Ragu-ragu : 2 orang
Kurang/tidak menguasai : 3 orang

(4). Proses evaluasi belajar yang lebih disukai
Menyusun makalah : 7 orang
Close book : 17 orang
Ujian lisan : 5 orang
Take home : 14 orang
Open book : 4 orang
Campuran (berbagai model di atas) : 14 orang

(4). Kendala-kendala dalam studi
Kurang referensi : 18 orang
Sulit konsultasi di luar jam kuliah : 12 orang
Kurang forum diskusi : 16 orang
Lain-lain : 13 orang
Tidak diisi : 2 orang

c. Kondisi Fasilitas Pendukung
(1). Koleksi referensi kajian Arab di perpustakaan
Lengkap/memadai : 1 orang
Cukup : 36 orang
Sangat minim : 22 orang
Tidak tahu : 2 orang

(2). Sudahkah langganan media berbahasa Arab
Sudah : 19 orang
Belum : 18 orang
Tidak tahu : 23 orang
Tidak diisi : 1 orang

(3). Perlu akses internet gratis?
Perlu : 61 orang
Tidak : 0 orang

d. Proyeksi Masa Depan
(1). Hasil yang Anda rasakan
(2). Ideal kajian Arab

Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan pada 70 mahasiswa jurusan sastra Arab UGM dan UIN angkatan 2003-2006 dengan perincian sebagai berikut:

a. Jumlah total kuesioner : 70 bendel
b. Jumlah yang dikembalikan : 61 bendel (87,14%)
c. Jumlah yang tidak dikembalikan : 9 bendel (12, 86%)

Untuk mengetahui hasil lengkap dari riset ini atau hasil-hasil penelitian dan riset yang lain, Anda bisa menghubungi Atoillah Ahmad dengan no telepon 08157644169 atau kirim e-mail melalui muallaqatforum@gmail.com.


Read more...

Jumat, 29 Agustus 2008

from Nisrina

Hi! thanks for stopping by here....

good job, Pang! keep work well !

~Nisrina~



Read more...